Seketika nama itu tersirat di benak.
Dulu, para pembaca majalah Hai pasti sangat mengenal orang ini, paling tidak pernah tau dengan beliau. Dialah ilustrator majalah Hai. Dia pula yang mewujudkan tokoh Lupus menjadi seperti yang kita bayangkan, berjambul, meniup permen karet, dengan tas selempang menggantung di pundaknya.
Tarikan garis nya sangat khas sehingga kita (saya) dapat mengenalinya tanpa perlu melihat tanda tangannya.
Pada tahun 1990, Wedha kemudian memulai style baru untuk illustrasi
gambar wajah. Hal ini menurutnya dikarenakan penurunan daya penglihatan
karena usia yang telah mencapai 40 tahun sehingga ia sulit menggambar
wajah dalam bentuk yang realistis dan detail. Wedha kemudian mencoba
illustrasi bergaya kubisme untuk gambarnya. Gaya ini kemudian tumbuh dan
semakin populer sebagai bagian dari gaya popart bahkan hingga dengan
saat ini. Gaya illustrasi ini disebut Wedha’s Pop Art Potrait (WPAP),
bahkan ada yang menyebutnya sebagai aliran Wedhaism.
Lihat karya-karya Wedha. Bentuk dan tekniknya khas, ia gambarkan
wajah para tokoh itu disusun dalam mosaik warna yang dipecah menurut
faset-fasetnya. Bukan dalam pengertian kubisme, tapi lebih menggabungkan
ragam warna yang harmonis sehingga membentuk tokoh yang digambarkan.
Meski karyanya tidak detail, namun mampu mewakili karakter wajah dengan
sangat baik.
Anda akan dapat mengenali wajah-wajah mendunia, seperti Mick Jagger,
Jimmy Hendrix, Jim Morrison, The Beatles, Elvis Presley, Sting, Bono,
Queen, sampai tokoh politikus sebut saja JFK, Bung Karno, Indira Gandhi,
Benazir Buttho, Fidel Castro, Ahmadinejad. Juga potret Rendra, Slank,
Jakob Oetama, John Lennon sampai Andy Warhol. Setelah 30 tahun berkiprah
dalam dunia ilustrasi Wedha mengakhiri masa kerjanya di Kompas
Gramedia.
Sumber: dgi Indonesia, DesainStudio
Karya -karya Wedha dapat kita lihat di website2 internasional dan lokal.
Antara lain :
dan inilah sebagian karyanya :
No comments:
Post a Comment